Halaman

Selasa, 12 Mei 2009

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

A.Definisi Kepemimpinan
1.Kepemimpinan adalah sebuah focus dari proses – proses kelompok ( Cooley, 1902 )
2.Kepemimpinan adalah suatu bakat kepribadian juga dianggap menarik ( Bingham, 1927 )
3.Kepemimpinan merupakan bentuk ketaatan ( Alport, 1942 )
4.Kepemimpinan adalah suatu tumbuhan / perilaku ( Fiedler, 1967 )
5.pemimpin adalah alat untuk pencapaian ( Catell, 1951 )
B.Karakteristik Kepemimpinan
Hellriegel dan Slocum ( 1993 ) menekankan keterampilan kepemimpinan inti sebagai berikut :
1.Pemberdayan
Melalui pemberdayaan, pemimpin memberikan orang lain rasa pencapaian , kepemilikan dan harga diri. Satu cara pemimpin perawat dapat memberdayakan staf adalah mendiskusikan dengan mereka ide – ide tentang memberikan perawatan klien.
2.Intuisi
Intuisi meliputi memiliki rasa terhadap lingkungan dan kebutuhan serta keinginan yang dimiliki oleh orang lain.
Pemimpin keperawatan yang efektif meningkatkan intuisi mereka agar sesuai dengan kebutuhan klien dan staf.
3.Pemahaman Diri
Mencakup suatu kemampuan untuk menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Membangun kekuatan diri dan mengoreksi / memperbaiki kekurangan penting dilakukan agar kepemimpinan efektif.
4.Visi
Kepemimpinan visioner tidak berarti secara konsisten membayangkan tujuan baru dan orisinil.
Visi dapat semata – mata menyatukan caring dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pegawai dan klien
5.Kongruensi Nilai
Adalah kemampuan untuk memahami dan menerima misi serta tujuan organisasi dan nilai pegawai serta untuk mendamaikannya.
Pemimpin yang efektif selalu menunjukan :
a.Pencapaian dan ambisi
b.Kemampuan untuk belajar dari kesalahan
c.Dedikasi tinggi terhadap pekerjaan
d.Analisis dan keterampilan memecahkan masalah yang baik
e.Tingkat keterampilan manusia yang tinggi
f.Inovasi tingkat tinggi
C.Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai kombinasi yang berbeda dari perilaku tugas dan hubungan yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain untuk menyelesaikan tujuan. ( Huber, 2000 )
Beberapa gaya kepemimpinan antara lain :
1.Kepemimpinan Kharismatik
Dicirikan dengan suatu hubungan emosional antara pemimpin dan anggota kelompok yang pemimpinnya “ menginspirasi orang lain dengan mendapatkan komitmen emosional daripengikut dan dengan membangkitkan rasa setia dan antusiasme yang kuat “ . ( Marriner – Torney, 2000 )
2.Kepemimpinan Otoriter ( Direktif / Otokratif )
Pemimpin membuat keputusan untuk kelompok sehingga kelompok tidak mampu membuat keputusannya sendiri. Pemimpin menentukan kebijakan, memberikan perintah dan arahan kepada anggota kelompoknya.
3.Kepemimpinan Demokratis ( Partisipatif )
Pemimpin bertindak sebagai katalisator / fasilitator secara aktif memandu kelompok kearah pencapaian tujuan kelompok. Kepemimpinan demokratis dilandaskan pada prinsip sebagai berikut ( Tappen, 2001 ) :
a.Setiap anggota kelompok harus berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
b.Kebebasan keyakinan dan tindakan diperbolehkan dalam batasan yang masuk akal yang ditetapkan oleh masyarakat dan kelompok.
c.Tiap individu bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri dan kesejahteraan kelompok.
d.Harus ada perhatian dan pertimbangan untuk setiap anggota kelompok sebagai indibidu yang unik.
4.Kepemimpinan Laissez – Faire
Digambarkan sebagai pemimpin yang tidak aktif, pasif yang sedikit memberikan perintah, pertanyaan, anjuran / kritikan ( Tappen, 2001 ). Anggota kelompok dapat bertindak mandiri dan menderita akibat kurangnya kerja sama / koordinasi.
5.Kepemimpinan Situasional
Tingkat pengarahan dan dukungan bervariasi, bergantung pada tingkat kematangan pegawai / kelompok. Pemimpin menerapkan satu dari 4 gaya ( Hellriegel, Jackson dan Slocun )
a.Directive
Gaya kepemimpinannya dicirikan dengan pemberian intruksi yang jelas dan arahan spesifik untuk pegawai yang tidak matang.
b.Coaching
Gaya kepemimpinannya dicirikan dengan pengembangan komunikasi dua arah dan membantu pekerja yang menuju kematangan, membangun rasa percaya diri dan motivasi.
c.Supporting
Gaya kepemimpinannya dicirikan dengan komunikasi aktif dua arah dan mndukung upaya pekerja yang matang untuk menggunakan bakat mereka.
d.Delegating
Gaya kepemimpinan tanpa intervensi ( hands off ) ketika pegawai yang sudah sangat matang diberikan tanggungjawab untuk melaksanakan rencana dan membuat keputusan.
6.Kepemimpinan Transaksional
Menunjukan manajer tradisional yang berfokus pada tugas dari hari ke hari dalam mencapai tujuan organisasi. Pemimpinnya memahami dan memenuhi kebutuhan kelompok.
7.Kepemimpinan Transformasional
Mempertimbangkan kembali karakteristik manajer – pemimpin, menekankan kembali visi yang dibagi manajer pemimpin dengan kelompok dan menekankan pentingnya mempersiapkan orang untuk berubah ( Tappen, 2001 ) .
Ciri – cirri kepemimpinan transformasional :
a. Kharisma
Pemimpin kharismatik sangat dihargai dan dipandang dengan penuh rasa hormat, dedikasi dan kekaguman.
b. Motivasi Inspirasional
Pemimpin bernagi visi dengan staf yang menarik emosi dan cita – cita mereka.
c. Stimulasi Intelektual
Pemimpin menstimulasi pengikut untuk mempertanyakan status quo untuk mempertanyakan secara kritis mengenai apa yang mereka lakukan dan mengapa.
d. Contingent Reward
Pemimpin menyadari tujuan yang disepakati bersama dan memberikan penghargaan pada pencapaian pegawai.
6 faktor dalam kepemimpinan transformasional :
1) Menguasai perubahan
2) Berpikir system
3) Visi bersama
4) Perbaikan kualitas continue
5) Kemampuan untuk mendefinisikan
6) Komitmen untukmelayani public
8. Caring Laedership
Adalah suatu konsep yang merupakan perluasan dari kepemimpinan transformasional. Istilah caring leadership diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Fortune 500 executive yang menyatakan “ manajemen yang baik sebagian besar adalah urusan cinta “.

Perbandingan Gaya Kepemimpinan
FAKTOR OTORITAS DEMOKRATIS LAISEZ - FAIRE
Derajat kebebasan


Derajat Kontrol

Pengambilan keputusan

Tingkat aktifitas pemimpin
Penanggungjawab


Hasil dari kelompok

Efisiensi Sedikit kebebasan

Kontrol tinggi

Oleh pemimpin


Tinggi

Terutama oleh pemimpin

Kuantitas tinggi, kualitas bagus

Sangat efisien

Kebebasan sedang


Kontrol sedang

Pemimpin dan kelompok bersama

Tinggi

Berbagi


Kreatif, kualitas tinggi

Kurang efisien dari pada otoriter Kebebasan lebih banyak

Tak ada control

Oleh kelompok / tidak oleh siapapun

Minimal

Tak ada yang bertanggungjawab

Variable, mungkin kualitas buruk

Tidak efisien

D.Karakteristik Pemimpin yang Efektif
1.Menggunakan gaya kepemimpinan yang lazim digunakan.
2.Menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tugas dan anggota.
3.Mengkaji pengaruh perilaku mereka terhadap orang lain dan pengaruh perilaku orang lain terhadap diri mereka.
4.Sensitif terhadap dorongan yang mendukung dan menentang perubahan.
5.Mengekspresikan pandangan yang optimistic mengenal sifat.
6.Energetik
7.Terbuka dan mendorong keterbukaan, sehingga isu yang sesungguhnya dapat dihadapi.
8.Memfasilitasi hubungan personal
9.Merencanakan dan mengorganisasikan aktivitas kelompok.
10.Memiliki perilaku yang konsisten dengan anggota kelompok.
11.Mendelegasikan tugas dan tanggungjawab untuk mengembangkan kemampuan anggota, bukan hanya untuk melaksanakan tugas.
12.Melibatkan anggota dalam semua keputusan.
13.Menghargai dan menggunakan kontribusi anggota kelompok
14.Mendorong kreatifitas
15.Mendorong umpan balik mengenai gaya kepemimpinan mereka.
E.Keefektifan Pemimpin
Keefektifan suatu perilaku pemimpin harus ditentukan berdasarkan 4 set variable. Likert ( 1976 ) mengidentifikasi variable penyebab, penghalang dan variable hasil.
Harsey dan Blanchard ( 1977 ) juga melihat pada tujuan – tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Perilaku pemimpin harus merupakan suatu evaluasi ke empat set variable dalam rangka menurunkan efek lingkaran cahaya – tanduk. Variable – variable berikut digunakan untuk mengevaluasi keefektifan perilaku pemimpin dalam menyelesaikan masalah.
1.Variabel penyebab
Mempunyai pengaruh pada perkembangan –perkembangan dalam suatu organisasi termasuk hasil / pencapaian ( Hersey, Blanchard, 1977 ). Variable – variable ini dibawah pengendalian manajemen, mereka dapat diubah / duganti.
Variabel – variable penyebab adalah :
a.Ketepatan perilaku pemimpin terhadap tingkat kematangan system
b.Keakuratan diagnosa system
c.Pelibatan system yang tepat dalam pengambilan keputusan
d.Keefektifan filosofi dan tujuan organisasi


2.Variabel penghalang
Merujuk pada SDM suatu organisasi, Likert ( 1961 ) menyebutkan bahwa mereka mewakili situasi internal organisasi.
Variabel – variable penghalang adalah :
a.Komitmen
b.Motivasi
c.Moral dan keterampilan karyawan dalam kepemimpinan
d.Komunikasi dan penyelesaian konflik ( heresy, Blanchard, 1977 )
3.Variabel hasil
Menggambarkan pencapaian organisasi. Variabel – variable hasil dapat dihitung dan termasuk produksi ( hasil / pelayanan ), biaya – biaya,pendapatan, alih peran, hubungan serikat karyawan – manajemen dan sebagainya.
4.Tujuan jangka panjang dan pendek
Tujuan jangka panjang adalah perkembangan organisasi dimasa depan.
Suatu perspektif jangka pendek adalah hasil yang langsung ( Hersey, Blanchard, 1977 ). Seorang manajer yang efektif harus menyeimbangkan keduanya. Tujuan jangka panjang dan jangka pendek dapat dicapai apabila bawahan berfungsi secara efektif dalam berbagai tugas ketika pemimpin berada pada struktur rendah dan pertimbangan rendah.

5.Kepemimpinan keperawatan
Perawat dapat mengemban peransebagai pemimpin dalam lingkungan kerja mereka, profesi mereka dan komunitas mereka, meskipun mereka memiliki / tidak memeiliki posisi kepemimpinan yang ditetapkan.
Sebagai pemimpin di tempat kerja, mereka dapat membantu dalam perbaikan kualitas perawatan pasien.
Sebagai pemimpin di profesi, perawat tidak hanya dapat membatu perbaikan perawatan klien, tetapi juga perbaikan lingkungan kerja perawat dan professional kesehatan lain. Karena pengetahuan dan keterampilan khusus mereka, perawat juga dapat mengemban peran kepemimpinan di komunitas, membantu perubahan yang meningkatkan fifik, psikologis dan social dalam masyarakat sebagai suatu kesatuan.
Dalam cakupan yang lebih luas, para perawat harus mengaplikasikan keterampilan kepemimpinan sebagaimana mereka mengaplikasikan pengetahuan keperawtan pada masalah personal. Para perawat dapat mendemontrasikan ketrampilan kepemimpinan ini dengan terlibat dalam organisasi.
Pada tahun belakangan ini, perawat professional telah menunjukan cakupan ketrampilan kepemimpinan dan manajemen yang luas terhadap politisi dan legislator di semua tempat dalam upaya mereka untuk membela dan merencanakan system keperawtan kesehatan yang dapat digunakan oleh semua pendudukalam semesta melalui Nursing’s Agenda For Health Care Reform ( ANA, 1991 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar