Suara Merdeka,
BANYUMAS- Setelah Desa Tipar Kidul Kecamatan Ajibarang Banyumas menjadi korban banjir dan tanah longsor, sekarang giliran desa tersebut terkena wabah penyakit cacar air.
Sebanyak 15 penduduk Desa Tipar Kidul RT 2/9, dilaporkan sudah diidentifikasi terserang wabah itu. Sebagian besar korbannya terdiri dari anak-anak usia antara 1,5 dan 13 tahun, di antaranya penduduk dewasa. Dikhawatirkan, wabah ini akan semakin ber kembang bila tidak ditangani serius.
Penyakit menular ini diketahui mulai menyerang warga sejak Selasa (12/11) lalu. Akibatnya, 12 warga harus dirawat walaupun tidak secara khusus. Dalam perkembangannya, sehari kemudian atau Rabu (13/11), warga yang terserang bertambah tiga orang.
Kepala Sub Dinas Pemberantasan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan (Kasubdin PP Yankes) Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) Banyumas drg Khalid Khan MKes, mengakui adanya peningkatan penyakit cacar air itu.
Dia menjelaskan, sebelumnya ada laporan dari Kepala Puskesmas Ajibarang I dan tembusan laporan dari Siswojo, anggota DPRD Banyumas, bahwa telah terjadi peningkatan wabah cacar air di Desa Tipar Kidul.
Diduga Campak
Begitu mendapat laporan, Tim DKKS dan Puskesmas Ajibarang I terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. ''Rabu lalu laporan masuk dan pada awalnya ada dugaan wabah campak. Setelah diadakan penyelidikan wabah itu ternyata cacar air.''
DKKS sudah melakukan koordinasi dengan sektor terkait untuk penanganannya. Antara lain, melakukan pencarian penderita baru dan memastikan diagnosis penyakit. Diikuti kegiatan penangguangan dan pengobatan serta pelaporan serta pemantauan perkembangannya. ''Kami sudah melakukan pengobatan massal secara cuma-cuma di desa tersebut.''
Saat ini DKKS terus melakukan penyuluhan soal gizi. Sebab, penyakit cacar air tidak bisa dilepaskan dari pengaruh gizi buruk yang dialami korban. Penderita anak usia sekolah yang masih sakit, disarankan tidak masuk sekolah.
Bupati Banyumas HM Aris Setiono SH SIP sudah mengingatkan, agar masyarakat selalu waspada terhadap timbulnya wabah penyakit. Terutama, saat memasuki musim hujan. Diharapkan, warga memberi laporan bila terjadi tanda-tanda berkembangnya penyakit tertentu.
''Di Banyumas, rentan terhadap timbulnya wabah penyakit. Seperti malaria, demam berdarah, dan cacar air.'' (G17-68)