Halaman

Kamis, 14 Mei 2009

GERAK JATUH BEBAS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat atau menemui benda yang mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohon, gerak benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu atau bahkan gerak manusia yang jatuh dari atap rumah (he2….). mengapa benda mengalami gerak jatuh bebas ? Gerak Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan. Apa hubungannya ? silahkan dibaca terus, selamat belajar jatuh bebas, eh selamat belajar pokok bahasan Gerak Jatuh Bebas. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu menyertai anda, sehingga tidak pusing, masuk angin atau mual-mual selama proses pembelajaran ini….
Apa yang anda amati ketika melihat benda melakukan gerak jatuh bebas ? misalnya ketika buah mangga yang sangat enak, lezat, manis dan bergizi jatuh dari pohonnya. Biasa aja… Jika kita amati secara sepintas, benda yang mengalami gerak jatuh bebas seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan. Kenyataan yang terjadi, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap. Alasan ini menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk contoh umum GLBB. Bagaimana membuktikan bahwa benda yang mengalami gerak jatuh bebas mengalami percepatan tetap ? secara matematis akan kita buktikan pada pembahasan Penurunan persamaan Jatuh Bebas (tuh, lihatlah ke bawah)
Lakukanlah percobaan berikut ini. Tancapkan dua paku di tanah yang lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu yang permukaannya datar) dengan ketinggian yang berbeda pada masing-masing paku. Anda akan melihat bahwa paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke tanah. Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan atau pertambahan kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. benda yang kedudukannya lebih tinggi terhadap permukaan tanah akan memerlukan waktu lebih lama untuk sampai pada permukaan tanah dibandingkan dengan benda yang kedudukannya lebih rendah. Anda dapat membuktikan sendiri dengan melakukan percobaan di atas. Pembuktian secara matematika akan saya jelaskan pada penurunan rumus di bawah. Di baca terus ya, sabar…
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin sebelum belajar pokok bahasan ini, anda juga berpikiran demikian. Ayo ngaku…..
Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu lebih dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang, coba kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang satu lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh permukaan tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu dan kertas yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan.
Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas ? Gaya gesekan udara ! hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di bawah. Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut :
Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. besarnya kira-kira 9,8 m/s2. dalam satuan Inggris alias British, besarnya g kira-kira 32 ft/s2. percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.

TEKNIK PELIPUTAN BERITA

Teknik peliputan berita adalah bagian terpenting dari sebuah kerja jurnalistik. Bagi pandangan awam, meliput suatu kejadian atau mengangkat suatu isu menjadi berita dilihat sebagai saat wartawan turun ke lapangan. Tentu saja ada berbagai persiapan yang pelu dilakukan seorang jurnalis sampai ke tahapan peliputan.
Pertama adalah pertimbangan suatu kejadian/ kasus atau isu bisa memiliki nilai berita. Satu media dengan media lain memiliki kekhasan terhadap nilai berita. TV sport/musik misalnya, tidak akan memandang kasus kematian Ketua DPRD SUMUT sebagai berita penting, tapi TV news tentu saja kasus tersebut menjadi berita utama (headline) bahkan bisa menjadi running-news (berita berseri).
Media satu dengan media lain dalam menentukan sudut pandang suatu kejadian juga kadang bisa berbeda. Kontroversi dua RUU yakni Sisdiknas dengan Pornografi misalnya, terlihat berbeda sudt pandang pembuatan berita (angle) antara KOMPAS dengan REPUBLIKA. Ini terkait visi dan misi media dimana sang wartawan bekerja dan secara langsung menentukan bagaimana arah kerja saat peliputan.
Namun secara umum, nilai berita memiliki kriteria , diantaranya :
Penting. Suatu peristiwa diliput jika dianggap punya arti penting bagi mayoritas khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.. Isu terkait BBM secara khusus misalnya konversi BBM merupakan hal penting karena terkait hajat hidup semua orang.
Unik. Kejadian yang tak lazim atau diangap unik biasanya menarik pembaca, pendengar atau pemirsa. Contoh fenomena Sumanto yang tak hanya membongkar kuburan tetapi juga memakan mayatnya.
Kedekatan-proximity. Peristiwa yang dekat dengan akan lebih menarik ketimbang peristiwa sama tetapi jauh dari pembaca/pemirsa. Kasus bom bali akan terus diangkat media nasional ketimbang terror bom di Afganistian atau Iraq yang hampir tiap hari terjadi. Kedekatan emosional bisa juga menjadi alsan suatu kejadian memiliki nilai berita, misalnya agresi Israel, karena mayoritas Indonesia muslim.
Kekuatan-magnitude. Adalah ukuran seberapa besar pelibatan jumlah dalam kasus atau peristiwa. Bandingkan demo buruh yang diikuti 10 ribu masa disbanding hanya 500 orang. Atau kecelakaan yang memakan korban ratusan disbanding hitungan jari.
Human Interest. Suatu peristiwa kejadian atau fenomena yang menyentuh sisi kemanusiaan. Misalnya perjuangan seorang cacat menghidupi keluarganya sampai anaknya bisa berkuliah. Atau perjuangan pengungsi kerusuhan sampit yang harus terlempar keluar kampong halamannya dna mulai hidup dari 0 lagi.
Konflik. Suatu kasus yang memicu konflik menjadi menarik karena secara emosional pembaca akan berada di salah satu sisi pro-kontra sesuai pandangannya. Contoh hukum haram merokok yang dikeluarkan MUI.
Trend. Sesautu yang sedang meledak menjadi gaya hidup di tengah masyarakat (:musim..bukan musim buah lho..). Misalnya menjamurnya café dengan fasilitas hot-spot yang digandrungi anak muda Purwokerto.

Proses peliputan berita bisanya diawali dengan rapat redaksi, atau rapat proyeksi liputan. Di sini peran pemimpin redaksi memegang pernanan penting, biasanya dibantu Wapimred dan redaktur. Di media TV rapat proyeksi dilakukan malam sebelum peliputan, biasanya dipimpin seorang manager news diikuti prodeser dan ssistennya serta beberapa coordinator peliputan. Rapat ini menentukan topic dan membahas teknis peliputan.
- Penentuan topic berdasarkan ada tidaknya kasus yang akan terjadi, atau perlu tidaknya menindaklanjuti kasus yang sudah ditayangkan.
- Menentukan person yang akan diterjunkan ke lapangan
- Membuat wishlist atau beberapa urutan kerja dan hal-hal yang perlu diliput (diambil gambarnya) dan narasumber yang perlu diminati keterangan.
- Ditentukan lalu lintas komunikasi koordinasi jika terjadi hal-hal di luar urutan kerja yang sudah ditentukan.
Persiapan sebelum ke lapangan perlu dilakukan agar segala kebutuhan terkait kerja bisa terpenuhi. Kondisi tubuh harus fit bagi seroang reporter menjadi syarat mutlak agar kinerja terjaga. Peralatan penunjang juga harus dalam kondisi baik, jika perlu lakukan cek ulang peralatan. Tim liputan TV biasanya membawa peralatan kamera, kaset dalam jumlah cukup, batre dalm kondisi full-charge, lampu kamera lengkap dengan batre, microphone, tripod, beberapa lensa pendukung.
Reporter biasanya melakukan briefing sebelum turun ke lapangan. Jika diperlukan, kameraman tidak hanya satu orang tetapi lebih dari dua bahkan bisa sampai 5 cameraperson, agar gambar liputan lengkap.
Prinsip dasar reportasi adalah bagaimana menggali data di lapangan. Ada beberapa lapis sumber data dalam peliputan.
Lapis pertama. Adalah data paling factual dan otentik dalam sebuah peliuputan. Biasanya adalah orang yang secara langsung mengalamin kejadian. Kasus kebakaran pusat perbelanjaan msialnya, upayakan mewawancarai petugas pengamanan took, atau pembeli yang saat kejadian sedang berbelanja. Kasus bencana alam bisa dari korban selamat atau warga yang ada di pengungsian. Data ini bisa dijadikan bahan konfirmasi agar berita menjadi berimbang.
Lapis kedua. Adalah data sekunder dari pejabat atau orang yang berwenang dalam suatu kasus. Selain mewawancarai korban bencana, kita bisa mengkonfirmasi ke pejabat pemda setempat atau ketua satlak penanganan bencana untuk mendapat data yang lebih rinci dan luas. Juga bisa untuk mengkonfirmasi data dari lapis pertama dan kebijakan yang akan diambil.
Lapis ketiga. Adalah data yang diambil dari orang yang memiliki kemampuan berkompeten dengan kasus yang diliput. Kasus dugaan korupsi di APBD bisa dilengkapi dengan wawancara seorang ahli hukum administrasi agar lebih imbang.
Ada beberapa criteria wawancara yang perlu diperhatikan bagi jurnalis :
- Man in the street interview. Cara ini dilakukan bila kita ingin mengetahui pendapat umum masyarakat terhadap isu/persoalan yang hendak kita angkat menjadi bahan berita.
- Casual interview, atau disebut juga wawancara mendadak. Ini adalah jenis wawancara yang dilakukan tanpa persiapan/perencanaan sebelumnya.
- Personality interview, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap figur-figur publik yang terkenal, atau bisa juga terhadap orang-orang yang dianggap memiliki sifat/kebiasaan/prestasi yang unik, yang menarik untuk diangkat sebagai bahan berita.
- News interview, yaitu wawancara dalam rangka memperoleh informasi dan berita dari sumber-sumber yang mempunyai kredibilitas ataupun reputasi di bidangnya.
- Wawancara yang Baik
- Agar tugas wawancara kita dapat berhasil, maka hendaknya diperhatikan hal-hal - antara lain - sebagai berikut:
- Lakukanlah persiapan sebelum melakukan wawancara. Persiapan tersebut menyangkut outline wawancara, penguasaan materi wawancara, pengenalan mengenai sifat/karakter/kebiasaan orang yang hendak kita wawancarai, dan sebagainya.
- Taatilah peraturan dan norma-norma yang berlaku di tempat pelaksanaan wawancara tersebut. Sopan santun, jenis pakaian yang dikenakan, pengenalan terhadap norma/etika setempat, adalah hal-hal yang juga perlu diperhatikan agar kita dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat pelaksanaan wawancara.
- Jangan mendebat nara sumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya dari nara sumber, bukan berdiskusi. Jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, biarkan saja. Jangan didebat. Kalaupun harus didebat, sampaikan dengan nada bertanya, alias jangan terkesan membantah.
- Contoh yang baik: “Tetapi apakah hal seperti itu tidak berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak?”
- Contoh yang lebih baik lagi: “Tetapi menurut Tuan X, hal seperti itu kan berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri. Bagaimana pendapat Bapak?”
- Contoh yang tidak baik: “Tetapi hal itu kan dapat berbahaya bagi pertumbuhan iklim demokrasi itu sendiri, Pak.”
- Hindarilah menanyakan sesuatu yang bersifat umum, dan biasakanlah menanyakan hal-hal yang khusus. Hal ini akan sangat membantu untuk memfokuskan jawaban nara sumber.
- Ungkapkanlah pertanyaan dengan kalimat yang sesingkat mungkin dan to the point. Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga bertujuan agar nara sumber tidak kebingungan mencerna ucapan si pewawancara.
- Hindari pengajuan dua pertanyaan dalam satu kali bertanya. Hal ini dapat merugikan kita sendiri, karena nara sumber biasanya cenderung untuk menjawab hanya pertanyaan terakhir yang didengarnya.
- Pewawancara hendaknya pintar menyesuaikan diri terhadap berbagai karakter nara sumber. Untuk nara sumber yang pendiam, pewawancara hendaknya dapat melontarkan ungkapan-ungkapan pemancing yang membuat si nara sumber “buka mulut”. Sedangkan untuk nara sumber yang doyan ngomong, pewawancara hendaknya bisa mengarahkan pembicaraan agar nara sumber hanya bicara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi wawancara.
- Pewawancara juga hendaknya bisa menjalin hubungan personal dengan nara sumber, dengan cara memanfaatkan waktu luang yang tersedia sebelum dan sesudah wawancara. Kedua belah pihak dapat ngobrol mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, atau hal- hal lain yang berguna untuk mengakrabkan diri. Ini akan sangat membantu proses wawancara itu sendiri, dan juga untuk hubungan baik dengan nara sumber di waktu-waktu yang akan datang.
- Jika kita mewawancarai seorang tokoh yang memiliki lawan ataupun musuh tertentu, bersikaplah seolah-olah kita memihaknya, walaupun sebenarnya tidak demikian. Seperti kata pepatah, “Jangan bicara tentang kucing di depan seorang pecinta anjing”.
- Bagi seorang reporter pers yang belum ternama, seperti pers kampus dan sebagainya, kendala terbesar dalam proses wawancara biasanya bukan wawancaranya itu sendiri, melainkan proses untuk menemui nara sumber. Agar kita dapat menemui nara sumber tertentu dengan sukses, diperlukan perjuangan dan kiat-kiat yang kreatif dan tanpa menyerah. Salah satu caranya adalah rajin bertanya kepada orang-orang yang dekat dengan nara sumber. Koreklah informasi sebanyak mungkin mengenai nara sumber tersebut, misalnya nomor teleponnya, alamat villanya, jam berapa saja dia ada di rumah dan di kantor, di mana dia bermain golf, dan sebagainya.
Ini adalah sedikit teori yang bisa dijadikan dasar sebelum seseorang masuk ke dunia jurnalis. Tentu saja yang akan ditemui adalah samudra luas yang beraneka isi, kendala dan tantangan. Tetaplah menjaga mimpi…

10 Langkah Untuk Mengendalikan Berat Badan

Masalah berat badan merupakan masalah yang sangat pelik dan sering dipertanyakan oleh pasien yang saat ini mengalami kegemukan.

1.Saya Harus Bisa
Tanamkan tiga kata tersebut dalam diri Anda sebagai langkah pertama. Walau banyak godaan dating menghalang, asal Anda selalu ingat bahwa Anda harus bisa menurunkan berat badan maka Anda telah berada di jalur yang tepat.

2.Sarapan Merupakan Hal Yang Wajib Dilakukan
Jangan pernah meninggalkan rumah dipagi hari tanpa menyentuh sesuatu untuk dimakan, sebab makanan ini akan memberikan Anda cukup tenaga untuk beraktifitas seharian . Tidak perlu sarapan makanan yang berat – berat, cukup pisang, yogurt, sereal, roti dan makanan lain.

3.Sediakan Waktu Sejenak Untuk Membaca Kandungan Gizi Pada Kemasan Makanan
Yang perlu diperhatikan disini adalah kalori, sebab zat inilah yang sangat berperan dalam menambah berat badan Anda bila dikonsumsi secara berlebihan.

4.Jangan Melakukan Diet
Untuk jangka pendek diet memang akan menurunkan berat badan Anda, namun bila diet Anda hentikan maka berat badan Anda akan bertambah kembali.

5.Selalu MAkan Secara Teratur
Tubuh secara unik akan menurunkan metabolisme bila sedang lapar, hal ini tentu tidak bagus untuk proses penurunan berat badan. Untuk menghindari hal tersebut maka buatlah pola makan harian yang bisa dan rutin Anda lakukan setiap hari.

6.Perbanyak Konsumsi Serat
Serat sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Serat yang kita makan sehari – hari berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan memperlancar pengosongan saluran pencernaan.

7.Makanan Sehat Selalu Menjadi Pilihan Utama
Pilihlah makanan yang sedikit mengandung lemak jenuh. Perbanyak mengkonsumsi buah – buahan dan sayur – sayuran.

8.Olah Raga
Sesuaikan olah raga yang Anda pilih dengan kondisi tubuh Anda. Salah satu olah raga sehat, murah dan bisa dilakukan oleh semua orang adalah jalan kaki.

9.Buang Kebiasaan Ngemil di Malam Hari
Ngemil di malam hari akan menghancurkan upaya Anda menurunkan berat badan, sebab kalori yang Anda makan setelah makan malam akan tertimbun di dalam tubuh.

10.Perbanyak Konsumsi Protein
Memakan makanan yang mengandung protein dalam jumlah banyak akan membuat perut Anda kenyang dalam beberapa jam sehingga mengurangi kenutuhan Anda akan makanan yang mengandung kalori tinggi.