Halaman

Sabtu, 05 Desember 2009

UN Dilaksanakan Sesuai Agenda

JAKARTA-Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menegaskan, pemerintah mengambil keputusan tegas untuk tetap melaksanakan Ujian Nasional (UN) sesuai dengan agenda yang telah dijadwalkan.

“Pemerintah mengambil keputusan tegas untuk tetap teruskan dan laksanakan Ujian Nasional,” kata Mendiknas usai menghadiri peringatan puncak Hari Internasional Penyandang Cacat di Kantor Wapres Jakarta, Kamis kemarin.

Lebih lanjut Nuh menjelaskan, keputusan tegas pemerintah tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat. Namun, lanjut dia, sembari UN dilaksanakan, pemerintah tetap terbuka untuk menerima masukan tentang perbaikan pelaksanaannya. Sementara mengenai keputusan Mahkamah Agung terkait soal pelaksanaan UN, Mendiknas mengaku sampai saat ini secara resmi belum mendapatkan salinan dokumen putusan.

Menurut dia, yang penting dan perlu diingat masyarakat adalah bahwa UN bukan satu-satunya syarat kelulusan siswa. Untuk menentukan kelulusan, seorang siswa harus memenuhi empat kriteria.

Yakni menyelesaikan seluruh proses belajar-mengajar, lulus berkaitan dengan moral akhlak maupun administrasi, lulus ujian sekolah, dan lulus UN. “Jadi UN bukan satu-satunya penentu kelulusan siswa,” katanya.

Karena itu, tambahnya, masyarakat jangan sampai salah persepsi seakan-akan UN adalah satu-satunya syarat kelulusan. Dia juga menjelaskan, pada pelaksanaan kali ini nilai UN ditetapkan minimal rata-rata 5,5. “Sekarang memang ditetapkan rata-rata 5,5 tapi boleh ada angka 4 dari salah satu mata pelajaran yang di-UN-kan,” tandasnya.
Heran Sementara itu, dari Bandung dikabarkan Forum Guru Independen Indonesia (FGII) menyatakan keheranannya atas keputusan Mendiknas yang berusaha menerobos putusan hukum dengan tetap menggelar UN pada tahun ajaran 2009-2010.

“Terus terang kami heran pada Mendiknas yang memaksakan untuk menggelar UN yang jelas-jelas sudah ada putusan hukumnya. Mulai tingkat Pengadilan Negeri hingga Makamah Agung memutuskan untuk melarangnya,” kata Sekretaris Jenderan FGII Iwan Hermawan, kemarin.

Menurut dia, Mendiknas berarti melanggar hukum bila terus memaksakan keputusannya untuk menggelar UN yang telah banyak terjadi kecurangan dan justru merugikan dunia pendidikan.

Kecurangan itu muncul, kata Iwan karena UN menjadi faktor utama kelulusan. Ia yakin kecurangan akan selalu muncul pada setiap pelaksanaannya bila regulasi itu tidak diubah.

“Mutu dan fasilitas pendidikan kita masih belum merata antara di perkotaan dan pedesaan, sehingga sebaiknya perbaiki itu dulu. Kondisi itu jelas memiliki pengaruh besar terhadap hasil UN,” kata Iwan.

Dia beraharap, Mendiknas seharusnya berbicara dulu dengan pakar hukum, guru dan elemen pendidikan lainnya agar tidak menjadi preseden buruk pada dunia pendidikan dan tentunya pada peserta didik.

“Bila memang sudah tanggung ‘diproyekkan’, UN tak apa-apa digelar sebagai ujian berstandar nasional. Namun, kelulusan siswa tetap melibatkan pihak sekolah dengan memasukkan unsur lain seperti akumulasi hasil ujian di sekolah,” katanya. (ant-45)

Lebih Bersemangat Bangun Pagi

Bangun lebih awal, membuat tubuh lebih siap beraktifitas. Biasakan bangun pagi setiap hari, dan Anda pun akan lebih bersemangat sepanjang hari. Untuk membantu Anda lebih mudah meninggalkan kehangatan selimut, berikut beberapa tips untuk Anda:

1. Set alarm tepat waktu
Biasakan menyetel alarm tepat di waktu Anda seharusnya bangun. Menyetel 15 menit di awal, justru akan membuat Anda lebih sering menekan tombol "tunda", dan Anda akan semakin malas beranjak dari tempat tidur. Waktu istiahat pun tidak berkualitas, sebab Anda terganggu oleh bunyi alarm itu sendiri.

2. Warna cerah
Gunakan warna-warna cerah seperti merah, hijau muda, orange atau kuning pada perlengkapan tidur apapun yang berada dekat area kasur. Pastikan benda-benda itulah yang akan terlihat saat membuka mata untuk pertama kalinya. Sebab ketika mata Anda terbuka dan melihat sesuatu yang berwarna, adrenalin akan terpicu sehingga menyebabkan energi Anda terbit.

3. Musik keras
Memutar musik keras di pagi hari, juga bisa membangun mood.

4. Pijatan di wajah
Ketika bangun tidur, tetaplah berbaring dan pijatlah area di sekitar wajah. Aktivitas ini akan meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat bangun tidur. Mulailah memijat dari daerah kening, pipi, pukul-pukul dengan telapak tangan, kemudian daerah dagu dan akhirnya seluruh bagian wajah. Selain meningkatkan sirkulasi darah, gerakan memijat bisa membuat Anda berpijar dengan cepat.

5. Rancang hari Anda
Ketika Anda benar-benar terbangun, tutup mata sejenak dan gambarkan apa yang akan Anda kerjakan pada hari itu dengan penuh semangat dan positif. Berimajinasi tentang aktivitas selanjutnya akan merangsang otak untuk berpikir dan Anda akan berusaha mewujudkannya ketika benar-benar beraktivitas.

6. Sinar matahari
Kamar tidur yang paling baik adalah kamar berventilasi sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk. Sinar matahari yang menyentuh kulit akan membuat Anda lebih mudah terbangun. Bacalah koran di dekat jendela atau keluarlah untuk sekedar minum kopi beberapa menit. Cahaya pagi yang masuk ke dalam tubuh bagaikan jam biologis yang akan menghentikan sekresi melatonin, hormon yang membuat seseorang mengantuk dan meningkatkan hormon serotonin yang memicu mood seseorang.

7. Minum air putih
Meminum segelas air putih segera setelah terbangun adalah cara yang baik untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang semalamnya. Segala sesuatu yang terjadi di dalam tubuh memerlukan air. Tanpa air yang cukup, sistem metabolisme dalam tubuh akan bekerja lebih keras yang dapat menyebabkan melemahnya fungsi organ.

8. Seks
Melakukan seks di pagi hari contohnya bisa meningkatkan mood Anda karena beberapa hormon akan keluar, seperti hormon peningkat stamina (testosteron), energi (dopamin) dan ketenangan (oxytocin). Namun jika tidak mungkin untuk dilakukan, Anda bisa melakukan gerakan-gerakan sederhana.

MELEPASMU

Di malam yang sunyi ini, tiada lagi bintang – bintang yang bersinar dilangit. Seorang gadis yang begitu cantik, ceria dan baik hati, kini sedang termenung. Rara nama gadis itu. Kini tak ada lagi tawa dan canda yang terlihat diwajahnya. Yang terlihat hanyalah mendung yang menggelayuti hatinya, sakit yang membelenggunya. Tak henti – hentinya ia menangis karena kekasihnya, Ariez telah berselingkuh. Remuk rasanya seluruh tulang – belulangnya. Matanya pun hampir kering karena terkuras semua air matanya.
Pagi yang cerah ini, Rara kembali melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun berat rasanya tatkala kakinya akan melangkah dari pembaringan. Harapan seolah tak ada lagi. Merah kelopak matanya setelah semalam suntuk hampir terus menerus menangis, semerah hatinya yang begitu terluka. Dipinggir pembaringan, Rara kembali termenung. Kosong tatapan matanya. Jika saja tak ingat akan ada ulangan fisika hari ini, rasanya malas untuk berangkat ke sekolah. Tetapi, seberat apapun, Rara akhirnya melangkahkan kakinya menuju ke sekolah. Walaupun dengan hati yang tercabik – cabik dan perasaan marah yang begitu menggelora.
Bel masuk pun berbunyi. Semua anak – anak telah siap untuk mengikuti pelajaran. Apalagi hari ini adalah jadwal ulangan. Tetapi Bu Ticka tidak dapat mengajar. Maka ulangan fisika di undur minggu depan. Kelas yang semula tenang berubah menjadi rebut. Tiba – tiba Ariez mendekatiku. Aku berusaha tenang. Seperti tak pernah terjadi apa – apa.
“ Ra…..Aku kangen banget sama kamu nech ! Kamu koq merah gitu matanya, kenapa Ra ? “ tanya Ariez dengan sedikit merayu.
“ Semua ini gara – gara kamu !!! “ jawab Rara dengan nada membentak.
“ Ra,,,kamu tuh kenapa sech ? Aku ngga ngerti dengan apa yang kamu omongin ke aku ! “ jawab Ariez dengan muka kebingungan.
“ Kamu kemaren jalan sama siapa ? Kamu dah selingkuh dibelakang aku kan ? “
“ Semua tuh bohong. Itu cumin temen aku Ra….kamau jangan salah paham dulu donk “ kata Ariez membela diri.
“ Napa ech kamu ngga jujur sama aku ? Aku kecewa banget sama kamu tahu ? Dahl ah aku males ngomong sama kamu ! “
“ Ra…aku mau jelasin smuanya. Itu cuman salah paham “ kata Ariez sambil memegangi tangan Rara
“ Lepasin aku…!!! Plak ..!!! Plak….!!! “ bentak Rara sembari menampar wajah Ariez.
“ Ra…kamu tega banget yach sama aku. ! “
“ Biarin !!! “ sahut Rara
Anak – anak pun jadi tambah heboh melihat pertengkaran Rara dan Ariez. Rara pun langsung pergi meninggalkan kelas sambil menangis.
“ Ra….udahlah…ga usah dipikirin banget. Dan ga usah terlalu menangis gitu. Buat apa sech nagisin cowo brengsek yang jelas – jelas telah nyakitin hati kamu. Air mata kamu mubadir dech untuk nangisin cowo macam Ariez “ ujar sahabatnya sembari mengelus rambt Rara.
“ Tapi Pep…aku tuch sayang banget sama Ariez “
“ Yach …aku tahu Ra. Tapi apalah artnya perasaan sayang kamu sama Aries kalo yang didapat cuman sakit di hati kamu. Lagian dia kan jelas – jelas udah ga sayang sama kamu. Iya kan ? “
Bel istirahat berbunyi. Rara dan sahabatnya pergi ke toilet untuk membasuh muka. Kemudian mereka pergi ke kantin. Tatkala sampai di kantin, ternyata tempat duduk telah penuh semua. Terpaksa mereka pun harus rela mengantri. Setelah dapat makanan dan tempat duduk, mereka pun mencoba untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Tiba – tiba Rara kembali menangis.
“ Ra…kamu kenapa ? “ tanya Pepy
“ Tuch..dipojok sana ada siapa “ ucap Rara sembari menunjuk tempat yang dimaksud.
“ Oh……….cowo brengsek itu. Ni ga bisa dibiarin. Harus dikasih pelajaran tuh biar kapok. Kalo perlu di putusin aja “
“ Tuch ..masalah gampang “
Dengan wajah yang serius dan memendam amarah, aku langsung mendekati Ariez yang sedang duduk mesra dengan cewe selingkuhannya yang bernama Erlina. Ariez pun terejut sewaktu aku mendekatinya. Tanpa pikir panjang aku pun mendamprat habis dan menyiram wajahnya dengan es campur yang ada didekatnya.
“ Ra..apa – apan niech ? “ tanya Ariez dengan nada tinggi.
“ Dasar cowo play boy. Tukang selingkuh Kamu yach “
“ Kalo ngoong yang bener donk !!” jawab Ariez membela diri
“ Ra…aku bisa jelasin semuanya ke kamu. Tetapi jangan sekarang, ntar sepulang sekolah. Malu tuh dilihat sama temen – temen “
Erlina yang semula kebingungan pun menjadi paham situasinya. Tak kalah dengan Rara, kemarahan Erlina pun tak terelakan lagi.
“ Riez…apa yang Rara omongin benar tuch ? Nggak khan ? “ tanya Erlina dengan ragu – ragu.
“ i….a……se….mua….i…..tu….be…nar ! “ jawab Ariez dengan nada gugup.
“ Jadi selama ini kamu juga ngebohongin aku ? Kamu tega banget dech sama aku. Aku ngga nyangka kamu sejahat ini Riez “
“ Kamu jangan salah paham dunk, aku ngelakuin ini juga karena aku punya alasan “
“ Alasan apa ? “ tanya Rara dengan ketusnya.
“ Karena ku sayang sama kamu dan juga sayang sama Erlina “
“ Terlalu !!!! …plak..plak..!!! “ sambung Erlina sambil menanpar Ariez.
Semua yang ada di kantin pun tertuju pada pertengkaran mereka. Ariez pun terpojokkan oleh Rara dan Erlina. Seperti maling yang ketangkap basah, Ariez tidak bisa berkutik lagi.
“ Kenapa semua ini harus terjadi ? Aku bingung harus memilih diantara kalian. Aku tuh sayang semua sama kalian. Aku ga bisa kalo harus memilih diantara kalian ‘ ujar Ariez dengan nada terbata – bata.
“ Riez. Kamu harus tetep memilih diantara kami “
“ Please dech Ra. Aku selesein ntar sepulang sekolah aja yach. Aku bingung “ ujar Ariez memelas.
“ Aku ngga mau. Pokoknya sekarang “
“ Ya…harus selesai saat ini juga “ sambung Erlina dengan nada yang tak kalah marahnya.
“ Kenapa kamu diam aja ? Cepetan dunk ! Kamu harus memilih diantara kami ! “ ujar Rara sambil memukul meja kantin.
Rara pun terdiam dan menangis. Sementara Ariez juga hanya terdiam diantara beribu rasa yang hanya dirinya yang tahu.
“ Hatiku sangat sakit dan hancur. Luka ini tidak akan terlupakan untuk selamanya. Aku harus memutuskan masalah ini. Ariez tak akan mampu memutuskan “ batin Rara.
“ Dah ..gini aja Riez….sekarang aku yang mutisin masalah ini ! “
“ Maksud kamu apa Ra ? “
“ Mulai sekarang kita putus. Kamu ga usah deketin aku, ingetin aku atau apa saja. Anggap kita ga pernah kenal. Aku pun akan membuang jauh semua tentang kamu. Melupakan kamu. Dan membuang semua dari kehidupan ku ! “ kata Rara sambul menangis.
“ Ngga bisa Ra….aku ngga bisa lepas dari kamu….please Ra..! “ ujar Ariez sambil memegangi tangan Rara.
“ Lepasin !!! “ bentak Rara.
“ Ngga akan aku lepasin. Aku sayang kamu Ra….”
“ Sudahlah…hubungan kita sampai disini aja. Please kamu jalan sama Erlina, mungkin kamu akan dapat kebahagiaan sama dia. Aku rela…aku ikhlas Riez….melepasmu dari kehidupan aku….”
“ Tapi…Ra..”
“ Dah yach….met tinggal “ kata Rara meninggalkan Ariez sambil menangis.
Rara pun berlalu dari kantin meninggalkan Ariez dengan wajah yang sedu dan terus menangis. Hatinya telah beku dan tersayat – sayat oleh cinta. Hari – harinya kini berselimut duka. Tak ada lagi canda, tawa dan keindahan yang mengiringi berlalunya waktu. Cinta telah menghempaskan Rara pada kenyataan yang begitu pahit. Meninggalkan kenangan pada sebuah kisah hidup. Untuk kemudian berjalan dengan dilubuk hati masing – masing.