Halaman

Selasa, 09 Februari 2010

CONTOH PIDATO BAHASA INGGRIS

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bismillahirrohmannirrohim.Alhamdulillahirobbil’alamin. Waabihi nasta’in waa’ala umuridunya waadin waashalatu wasalamu ‘ala asrofil anbyai walmursalin wa’ala alihi washabihi ajmangin ama ba’du.
Which I respect Mr./ Ms. Teacher and all friend that is happy. First time lets us climb to worship and praise thanks of Alloh SWT, which have over flowed god’s mercy and blessing to us all so that we earn together in this place.
At this time I will speech with title “Caracteristic distinguish one who religionlie”
In Islam distinguish one who religion lie among others :
1. Underestimating arrogant man. Man is life far from religion and do not want to be related to truth sense of belonging religion. That alone and distate to one who is pious.
2. That man only religions servise will only moment many people ( riya )
Like Alloh SWT say :
“AL- LAZINA HUM YURAUN (a)”
“That is people-people one who look (riya)” ( QS.Al- Maun : 6)
3. Do not want to remember and obey to Alloh even simply say shy at
4. Do not want to learn religion, visiting its ceremony dicuse religion problem or read religion book. Its time used just for duniawi and passion.
So much oration from me. What if any mistake forgiveness sorry.

Thank you
Wabilahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum wr. wb.

CONTOH KARYA TULIS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki kecenderungan perkembangan kearah kota metropolitan seperti halnya Jakarta. KELEBIHAN KOTA Bandung dibandingkan dengan kota – kota lainnya adalah banyak memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota. Salah satunya adalah kawasan Cibaduyut yang dikenal sebagai kawasan sentra industri kerajinan sepatu. Lebih jauh perkembangan kawasan Cibaduyut mengakibatkan tumbuhnya jalan Cibaduyut sebagai kawasan perdagangan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Timbulnya jalan Cibaduyut sebagai kawasan komersial menyebabkan berubahnya kawasan menjadi ruang terbuka aktif dengan terjadinya berbagai aktifitas didalam kawasan.
B. Tujuan Pengembangan Usaha Di Cibaduyut
1. Meningkatkan produktifitas, efisiensi kerja dan kualitas dengan memperhatikan the bug quality
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan mutu pengiriman atau delivery untuk memenuhi pendistribusian produk sepatu dari sentra sepatu




BAB II
ISI
A. Proses Pembuatan Sepatu GARUCCI
1. Persiapan perakitan
2. Lopen manual
3. Jahit rosel
4. Persiapan out sol
5. Press
6. Grinding
7. QC produksi sol
8. Finishing
9. Spraying
10. QC sepatu jadi
11. Sepatu jadi
12. Pengemasan
Proses pembuatan upper
1. QC bahan baku kulit upper
2. Design
3. membuat pola
4. Cutting ( memotong )
5. Seset
6. Setel
7. QC upper
B. Pemasaran
Produksi sepatu Cibaduyut telah dipasarkan dan didistribusikan ke seeluruh Indonesia. Mayoritas dalam memasarkan produknya masih tergantung pada para pedagang, baik pengecer maupun pedagang besar atau grosir, sehingga keuntungan ( profit ) masih sebatas dibawah 20%.
Sebagian kecil pengusaha / perajin telah mampu dan memiliki pasar di kota – kota besar dengan peluang dan segmen pasar yang cukup menjanjikan, dalam arti memiliki nilai profit diatas 35%, itupun masih dibawah 10% dari populasi usaha yang ada pada sentra sepatu Cibaduyut.
Banyaknya pemasok produk sepatu dari luar Cibaduyut untuk dijual melalui took / show room dan pusat perdagangan di Cibaduyut, sehingga ada image produk bahwa sepatu produksi Cibaduyut menurun pamornya. Hal inilah yang perlu kita kaji untuk pembenahan di dalam Sentra Cibaduyut, bahwa kejadian diatas yang menurunkan kepercayaan belum tentu produk dari Cibaduyut, mungkin saja produk dari luar berkualitas rendah di jual di Cibaduyut.
C. Gambaran Umum Sentra Sepatu Cibaduyut
1. Letak Geografis.
Secara geografis letak sentra Sepatu Cibaduyut berada 5 km arah selatan Kota Bandung dengan luas areal sekitar 14 km2 meliputi wilayah :
Kota Bandung di Kecamatan Bojong Loa Kidul mencakup :
- Kelurahan Kebon Lega
- Kelurahan Cibaduyut
- Kelurahan Cibaduyut Wetan
- Kelurahan Cibaduyut Kidul
- Kelurahan Mekar Wangi
Kabupaten Bandung di Kecamatan Daeyuh mencakup :
- Desa Cangkuang Kulon
- Desa Cangkuan Wetan
- Desa Suka Menak
2. Potensi Sentra Industri Kecil Menengah Sepatu Cibaduyut.
Potensi pada sentra industri kecil alas kaki / sepatu di Cibaduyut dalam 5 tahun terahir memberi gambaran sebagai berikut :

NO
POTENSI TAHUN
2002 2003 2004 2005 2006
1 Unit Usaha 859 861 848 845 828
2 Tenaga Kerja
( orang ) 6.045 2.850 3.468 3.556 3.498
3 Investasi
( Rp. 1.000 ) 7.727.200 7.162.657 18.170.475 23.720.675 14.507.168
4 Produksi
( pasang/thn ) 8.530.000 2.984.460 3.049.344 4.046.700 2.982.600

Industri Kecil Menengah Persepatuan Cibaduyut telah menumbuhkan industri pendukung lainya seperti tumbuhnya show room / outlet sepatu, pusat perdagangan sepatu, toko / penjual bahan baku / bahan pembantu dan counter atau penjual produk – produk lainnya. Lebih jelasnya seperti pada tabel dibawah ini :


NO U R A I A N JUMLAH
1 Show room / outlet / toko 176 unit
2 Pusat perdagangan 4 unit
3 Toko bahan baku dan penolong 38 unit
4 Industri shoelast / acuan 8 unit
5 Industri alat / spare part 3 unit
6 Industri kemasan / doze 15 unit
7 Industri sol karet 5 unit

D. Keadaan Industri Alas Kaki / Persepatuan Cibaduyut
Industri alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut sejak dekade tahun 80-an hingga sekarang dapat dikatakan mengalami perkembangan yang cukup signifikan, tetutama dari aspek investasi dan produksi.
Perkembangan industri alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut sejalan dengan perkembangan pasar, pertumbuhan ekonomi yang mendorong peningkatan daya beli konsumen, turut pula memberikan andil tumbuhnya demand terhadap produk alas kaki.
Keadaan industri alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut mempunyai kondisi sebagai berikut :
a. Perkembangan produksi alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut teridentifikasi adanya peningkatan produksi mencapai 83.113 pasang sepatu per bulannya atau sekitar 32,7%
b. Peningkatan penyerapan tenaga kerja sebanyak 88 orang per tahun atau sekitar 2,54%
c. Peningkatan investasi di tahun 2005 hingga Rp. 5.550.200.000,00 atau meningkat 30,54% dibanding tahun sebelumnya, hal ini terjadi akibat beberapa kali kenaikan harga bahan baku dan bahan pembantu.
d. Terbentuk kemitraan antara industri alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut dengan perusahaan alas kaki yang memiliki brand image maupun dengan pengusaha grosir yang ada di sentra sepatu Cibaduyut.
Sentra sepatu Cibaduyut cukup dikenal sebagai daerah wisata, walaupun sebatas wisata dagang / belanja disamping sebagai wisata industri dan mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi wisata edukasi, dimana beberapa lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi maupun lembaga lainnya sering dijadkan sebagai tempat penelitian dan pendidikan keterampilan.
E. Masalah
a. Keterbatasan modal yang menambah kesulitan pengusaha
b. Kurang pengetahuan dasar tentang teknologi persepatuan
c. Melonjaknya harga bahan baku dan bahan penolong akibat kenaikan BBM dan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik ( TDL )
d. Terapan desain yang belum optimal, umumnya tidak memiliki kemampuan karena keterbatasan pemahaman serta pengetahuan teknis desain seperti estetika, teknologi produksi, trend pasar dan sebagainya.
e. Pembangunan image produk yang tidak tepat
f. Belum adanya sinergitas antara dunia usaha, Pendidikan Desain, Industri, Birokrasi, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi, Litbang ( R&D), Lembaga keuangan dan Konsultan
g. Belum diterapkannya manajemen pemasaran yang benar karena adanya keterbatasan dari pengusaha
h. Kualitas SDM yang masih rendah menjadikan perusahaan belum dapat menerapkan manajemen produkasi atau pemasaran secara tepat.
F. Manfaat Konsep Klaster
1. Memahami kebutuhan konsumen
2. Meningkatkan hubungan bisnis
3. Memperkuat daya saing
4. Peningkatan mutu
5. Memangkas biaya internal
6. Jaring pemasok sederhana
7. Memiliki akses ke lembaga dan pemerintah
8. Fasilitas bersama



















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kunjungan industri, penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Industri alas kaki / persepatuan di sentra Cibaduyut dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan
2. Pemasaran produksi alas kaki / sepatu Cibaduyut semakin meluas sampai keluar kota bahkan antar propinsi di Indonesia
3. Letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh para pengunjung
4. Cibaduyut bukan saja menjadi wisata industri tetapi sudah menjadi wisata dagang / belanja dan wisata edukasi
B. Saran
Setelah melaksanakan kunjungan industri, penyusun dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Lebih meningkatkan peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatan alas kaki sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas
2. Perhatian pemerintah lebih ditingkatkan terutama pengusaha di Cibaduyut sendiri karena berkembangnya usaha tidak lepas dari sasaran yang perlu kita capai

LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

I. ABSTRAKSI PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

Dalam tahun kedua implementasi SMM ISO 9001 : 2000 di SMK Ma’arif NU I Ajibarang kegiatan audit internal sebagai upaya untuk memantau keefektifan pelaksanaannya, memantapkan sasaran program audit internal sebagai berikut :

1. Memperbaiki kinerja SMM SMK Ma’arif NU I Ajibarang.
2. Meyakinkan diri tentang keefektifan dan kesesuaian SMM ISO 9001 : 2000
3. Meyakinkan otoritas perundangan behwa kita menerapkan SMM ISO 9001 : 2000 dan kinerja SMK Ma’arif NU I Ajibarang memenuhi persyaratan legal
4. memilih calon pemasok yang diyakini SMM-nya akan mampu memenuhi persyaratan kita.
Frekuensi kegiatan audit internal dilakukan satu kali dalam satu tahun.
Kegiatan mutu / persyaratan SMM yang diaudit meliputi :

1. Manajemen Proses
2. Quality manajemen Proses
3. Proses Penerimaan Siswa Baru
4. Pendampingan siswa
5. Pembelian, Sumber daya manusia ( kompetensi, kesadaran, pelatihan ) penyediaan sarana prasarana
6. Proses penyelenggaraan, pemantauan, pengukuran pendidikan program produktif.
7. Proses penyelenggaraan, pemantauan, pengukuran pendidikan dan pelatihan program Normatif dan adaptif.
8. Administrasi Ketatausahaan
9. Perpustakaan
10. Pengembangan kurikulum
11. Pemasaran dan hubungan industri
12. Unit Produksi
Waktu digunakan untuk mengaudit yang dijadwalkan 2 jam dalam realisasinya hampir semua fungsi audit berkisar antara 2,5 sampai 3 jam.

Semua auditor dan auditee dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.

II. RINGKASAN HASIL AUDIT INTERNAL
Audit internal terhadap 12 kegiatan mutu/ persyaratan SMM melibatkan 12 lead auditor. dilaksanakan tanggal 2 sampai dengan 10 Mei 2007, dengan hasil sebagai berikut :

Prosedur wjib yang dipersyaratkan SMM ISO 9001 : 2000 yang harus diaudit adalah :
1. 4.2.3. Pengendalian Dokumen
2. 4.2.4. Pengendalian Rekaman
3. 5.4 Perencanaan
4. 8.2.3. Pemantauan dan pengukuran prose
5. 8.3. Ketidaksesuaian pengendalian
6. 8.4. Analisa Data
7. 8.5.2. Tindakan koreksi
8. 8.5.3. Tindakan pencegahan

Dari hasil audit internal dengan gambaranketerlaksanaan sebagai berikut :
1. 4.2.3. Pengendalian dokumen disemua fungsi dapat terlaksana hanya masih ada beberapa fungsi yang belum taat azaz sehingga masih ada dokumen kedaluwarsa ada diunit kerja/ fungsi, dan distribusi salinan terkendali tidak sesuai prosedur.
2. 4.2.4. Pengendalian rekaman dibeberapa fungsi butuh ditingkatkan kerena penyimpanan rekaman belum semua dapat diakses.
3. 5.4. Perencanaan. Tidak ada masalah, semua fungsi sudah memiliki perencanaan.
4. 8.2.3. Pemantauan dan pengukuran proses sebagian besar sudah melaksanakan. Seperti kegiatan evaluasi bulanan, pemantauan kegiatan pemelajaran oleh Kapro, Koordinator NA, WKS 1, pemantauan fungsi wali kelas, pendampingan siswa.
5. 8.3. Pengendalian ketidaksesuaian, secara umum dapat berjalan, hanya dalam perekaman butuh ditingkatkan.
6. 8.4. Analisa Data. Pada fungsi-fungsi kunci seperti pemantauan proses penyelenggaraan kegiatan pemelajaran, pendampingan siswa, komunikasi dengan pelanggan, pemasaran tamatan dan perpustakaan dapat berjalan dengan baik.
7. 8.5.2. Tindakan koreksi, masih butuh ditingkatkan dibeberapa fungsi.
8. 8.5.3. Tindakan pencegahan, masih butuh ditingkatkan dibeberapa fungsi.

Secara rinci dalam kegiatan audit internal ditemukan :

KTS minor 6 ( enam ) dan Observasi 38 ( tiga puluh delapan ). Dari 12 fungsi yang diaudit

III. KESIMPULAN KEEFEKTIFAN SMM ISO 9001 : 2000 DAN HASIL AUDIT INTERNAL
Dari kegiatan audit internal yang dilaksanakan tanggal 2 sampai dengan 10 Mei 2007 dengan melibatkan 12 lead auditor, 12 auditor yang terbagi dalam 12 tim auditor mengaudit 12 kegiatan mutu/ persyaratan SMM dengan hasil KTS Minor 6 ( enam ) dan auditee memberikan 38 saran untuk perbaikan. WMM menyimpulkan bahwa SMM cukup efektif dilaksanakan di SMK Ma’arif NU I Ajibarang, karena tidak terdapat KTS Major disemua fungsi yang ada.

IV. PENUTUP
Demikian mudah-mudahan laporan Audit Internal ini dapat menjadi bahan evaluasi selanjutnya, sehingga sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan bimbingan kepada kita semua, amin ...