Halaman

Minggu, 07 Juni 2009

KEKALAHAN KE TIGA PKB BANYUMAS

Dalam berita tanggal 5 Juni 2009 di Suara Merdeka, diberitakan bahwa Wakil Bupati Banyumas telah mengajukan cuti di luar tanggungan Negara karena yang bersangkutan telah menjadi jurkam Mega – Pro.Langkah orang nomor dua di Banyumas tersebut sebenarnya bukan hal aneh, apalagi salah. Karena hak untuk memilih adalah merupakan hak setiap orang dalam pemilu presiden 2009. Tetapi jika merunut pada Pilbup Banyumas, bupati dan wakil bupati adalah merupakan pasangan yang diusung oleh PKB, sehingga langkah wakil bupati terseabut menjadikan tanda tanya besar. Karena langkah tersebut jelas bertolak belakang dengan PKB yang pada pemilu presiden 2009 berkoalisi dengan SBY.

Dari kenyataan tersebut, rupanya PKB Banyumas telah mengalami masa – masa yang tragis dalam perpolitikan di tingkat Banyumas. Umumnya sebagai pemenang, mestinya kue kekuasaan tidak akan jauh – jauh dari PKB. Tetapi pasca pilbup Banyumas, PKB harus rela menelan pil pahit. Bupati yang telah diusung dan dimenangkannya, seolah memandang sebelah mata. Jabatan – jabatan strategis di Banyumas yang semestinya diduduki oleh kader atau setidaknya oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan politik dengan PKB seakan lepas begitu saja. Yang lebih tragis lagi adalah, jabatan yang selama ini banyak diisi oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan dengan PKB justru di alihkan pada orang lain.

Setelah pilbub, pada pemilu legislative 2009, PKB juga mengalami penurunan suara yang cukup signifikan. Ini terlihat dari perolehan kursi yang sebelumnya mempunyai 8 kursi, turun menjadi 5 kursi pada pemilu 2009. Dalam tataran ini pun, Bupati Banyumas tak terlihat dukungan politik pada PKB.Sehingga sempurna sudah kepedihan PKB Banyumas dengan langkah Wakil Bupati yang akan menjadi jurkam Mega – Pro.

Pertanyaanya adalah kenapa PKB yang menjadi pemenang justru tidak memenangi perlmbaan ? Apakah PKB menempatkan polotik travel ? Sehingga tatkala sampai tujuan travel akan ditinggalkan ? Jika jawabannya ya, maka siapa yang mendapatkan keuntungan ? Jika tidak, kemana sesungguhnya arah politik PKB Banyumas ? Barangkali mereka yang terlibat langsung yang hanya bisa menjawab.