Segenap Panitia Mengucakan SELAMAT atas keberasilan Anda semua dalam persaingan untuk mendapatkan hak menjadi siswa baru SMK Ma'arif NU I Ajibarang.
Berikut bagi yang ingin mengetahui hasil seleksi penerimaan peserta didik baru silahkan klik PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 2009
Jumat, 10 Juli 2009
Jumat, 03 Juli 2009
LOWONGAN PEKERJAAN GURU
Bahwa dalam rangka peningkatan mutu maka SMK Ma'arif NU I Ajibarang membuka lowongan tenaga guru sebagai berikut :
1. Guru KKPI kualiikasi S1
2. Guru Fisika kualifikasi S1
3. Guru Produktif TAV kualifikasi S1
4. Guru Produktif TMO kualifikasi S1
5. Guru Produktif TKJ kualifikasi S1
6. Guru Bahasa Daerah
Surat lamaran ditujukan kepada Kepala SMK Ma'arif NU I Ajibarang dengan dilampiri
Daftar Riwayat Hidup
FC ijazah dab trasnkrip nilai
FC KTP
FC sertifikat pendukung
Pas Photo 4x6 2 lembar
Lamaran paling lambat tanggal 10 Juli 2009 Pukul 12.00
Tes Seleksi tangal 11 Juli 2009 Pukul 08.00
Pengumuman tanggal 12 Juli 2009 Pukul 0800
1. Guru KKPI kualiikasi S1
2. Guru Fisika kualifikasi S1
3. Guru Produktif TAV kualifikasi S1
4. Guru Produktif TMO kualifikasi S1
5. Guru Produktif TKJ kualifikasi S1
6. Guru Bahasa Daerah
Surat lamaran ditujukan kepada Kepala SMK Ma'arif NU I Ajibarang dengan dilampiri
Daftar Riwayat Hidup
FC ijazah dab trasnkrip nilai
FC KTP
FC sertifikat pendukung
Pas Photo 4x6 2 lembar
Lamaran paling lambat tanggal 10 Juli 2009 Pukul 12.00
Tes Seleksi tangal 11 Juli 2009 Pukul 08.00
Pengumuman tanggal 12 Juli 2009 Pukul 0800
Minggu, 21 Juni 2009
HALAQOH PC NU KABUPATEN BANYUMAS
Bertempat di Pon Pes Sirau Kemranjen Banyumas, Minggu 21 Juni 2009 PC NU Kab. Banyumas telah mengadakan Halaqoh dengan Tema Memaknai Strategi dan Kultur NU dengan nara sumber Khatib Syuriah PW NU Jawa Tengah KH. Ubaidilah Shodaqoh.
Pada kesempatan halaqoh tersebut, lebih banyak menyoroti tentang gerakan radikal di Indonesia. Yang mana pada akhir akhir ini telah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebagai sebuah gerakan.
Pada kesempatan halaqoh tersebut, lebih banyak menyoroti tentang gerakan radikal di Indonesia. Yang mana pada akhir akhir ini telah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebagai sebuah gerakan.
ILUSI NEGARA ISLAM
Di hadapan ratusan peserta Peluncuran Buku dan Video Ilusi Negara Islam, Pemilu, dan Masa Depan Indonesia yang memadati Ballroom Gren Melia di Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Sabtu malam (16/05), KH. Abdurrahman Wahid menegaskan, mayoritas muslim di Indonesia adalah muslim yang toleran terhadap perbedaan. "Itu bukan hal baru," katanya.
Sejarah Islam Indonesia, lanjutnya, jelas menunjukkan sejarah tentang penyesuaian Islam dengan konteks lokal. Salah satu contoh yang paling populer adalah sikap Sunan Kalijogo yang dikenal akomodatif dengan kebudayaan setempat. Melalui murid-muridnya seperti Sultan Adiwijoyo, Juru Martani, dan Senopati ing Alogo, tokoh ini berhasil melestarikan kebudayaan lokal yang bisa dinikmati hingga saat ini.
Sikap toleran, dalam sejarah Indonesia juga ditunjukan penganut agama lain terhadap kehadiran Islam. Gus Dur mencontohkan sikap kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha namun tetap memberi tempat bagi para penyebar Islam seperti Sunan Ampel.
Di masa-masa awal pembentukan negara Indonesia, Islam menjadi perbincangan hangat yang dikaitkan dengan isu nasionalisme yang kala itu tumbuh menjamur. Sejak tahun 1919, tiga sepupu yang juga menjadi tokoh nasional, H.O.S. Tjokroaminoto, KH. Hasyim Asy'ari, dan KH. Wahab Chasbullah mendiskusikan hubungan Islam dan nasionalisme. Belakangan menantu Tjokroaminoto, Soekarno yang ketika itu baru berusia 18 tahun, juga terlibat aktif dalam pertemuan mingguan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu. "Kalau Islam tidak toleran, itu tandanya mereka tidak tahu sejarah," kata Gus Dur.
Untuk mengerti Islam itulah Gus Dur juga mengemukakan corak Islam di dunia di lihat dari geografis. Dalam pandangan mantan Presiden RI ke-4 ini, Islam dibagi dalam enam: Islam di wilayah Sub Sahara Afrika Hitam, Arab dan Afrika Utara, Turki dan Persia, Asia Depan dan Selatan, Asia Tenggara, dan Islam di negara-negara industri maju seperti Korea, Amerika dan Eropa. Dengan memahami keragaman corak Islam ini, Gus Dur berharap masyarakat mengerti jika Islam sangat beragam namun secara umum bisa dilihat sebagai masyarakat yang toleran.
Buku Ilusi Negara Islamyang malam itu diluncurkan kerjasama Gerakan Bhineka Tunggal Ika dengan Maarif Institute dan the Wahid Institute merupakan hasil penelitian tentang tren ekspansi gerakan Islam Transnasional di Indonesia yang mengambil sampel di 24 kota yang tersebar di 17 provinsi. Salah satu hasil penelitian menyebut, telah muncul fenomena infiltrasi gerakan ini ke dalam ormas-ormas besar seperti NU dan Muhammdiyah. Bersama Gus Dur, para pembicara yang didapuk malam itu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi'i Maarif, tokoh NU KH. A. Mustofa Bisri, koordinator riset yang juga tokoh Muhammadiyah Abdul Munir Mulkhan, Ketua Fatayat NU Maria Ulfa Anshar, pengasuh Ponpes Annur Surabaya, KH Imam Ghazali Said, dan tokoh NU Makassar, Abdul Kadir Ahmad yang juga melakukan penelitian tentang konsep jihad di lingkungan pelajar di Makassar dan Unjungpandang
Bagi yang mau mendownload buku ILUSI NEGARA ISLAM silahkan klik dibwah ini
BAB I STUDI GERAKAN ISLAM TRANSNASIONAL DAN KAKI TANGANNYA DI INDONESIA
BAB II INFILTRASI IDEOLOGI WAHABI – IKHWANUL MUSLIMIN DI INDONESIA
BAB III IDEOLOGI DAN AGENDA GERAKAN GARIS KERAS DI INDONESIA
BAB IV INFILTRASI AGEN AGEN GARIS KERAS TERHADAP ISLAM DI INDONESIA
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
COVER BUKU ILUSI NEGARA ISLAM
SAMPUL BUKU ILUSI NEGARA ISLAM
Sejarah Islam Indonesia, lanjutnya, jelas menunjukkan sejarah tentang penyesuaian Islam dengan konteks lokal. Salah satu contoh yang paling populer adalah sikap Sunan Kalijogo yang dikenal akomodatif dengan kebudayaan setempat. Melalui murid-muridnya seperti Sultan Adiwijoyo, Juru Martani, dan Senopati ing Alogo, tokoh ini berhasil melestarikan kebudayaan lokal yang bisa dinikmati hingga saat ini.
Sikap toleran, dalam sejarah Indonesia juga ditunjukan penganut agama lain terhadap kehadiran Islam. Gus Dur mencontohkan sikap kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Buddha namun tetap memberi tempat bagi para penyebar Islam seperti Sunan Ampel.
Di masa-masa awal pembentukan negara Indonesia, Islam menjadi perbincangan hangat yang dikaitkan dengan isu nasionalisme yang kala itu tumbuh menjamur. Sejak tahun 1919, tiga sepupu yang juga menjadi tokoh nasional, H.O.S. Tjokroaminoto, KH. Hasyim Asy'ari, dan KH. Wahab Chasbullah mendiskusikan hubungan Islam dan nasionalisme. Belakangan menantu Tjokroaminoto, Soekarno yang ketika itu baru berusia 18 tahun, juga terlibat aktif dalam pertemuan mingguan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu. "Kalau Islam tidak toleran, itu tandanya mereka tidak tahu sejarah," kata Gus Dur.
Untuk mengerti Islam itulah Gus Dur juga mengemukakan corak Islam di dunia di lihat dari geografis. Dalam pandangan mantan Presiden RI ke-4 ini, Islam dibagi dalam enam: Islam di wilayah Sub Sahara Afrika Hitam, Arab dan Afrika Utara, Turki dan Persia, Asia Depan dan Selatan, Asia Tenggara, dan Islam di negara-negara industri maju seperti Korea, Amerika dan Eropa. Dengan memahami keragaman corak Islam ini, Gus Dur berharap masyarakat mengerti jika Islam sangat beragam namun secara umum bisa dilihat sebagai masyarakat yang toleran.
Buku Ilusi Negara Islamyang malam itu diluncurkan kerjasama Gerakan Bhineka Tunggal Ika dengan Maarif Institute dan the Wahid Institute merupakan hasil penelitian tentang tren ekspansi gerakan Islam Transnasional di Indonesia yang mengambil sampel di 24 kota yang tersebar di 17 provinsi. Salah satu hasil penelitian menyebut, telah muncul fenomena infiltrasi gerakan ini ke dalam ormas-ormas besar seperti NU dan Muhammdiyah. Bersama Gus Dur, para pembicara yang didapuk malam itu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi'i Maarif, tokoh NU KH. A. Mustofa Bisri, koordinator riset yang juga tokoh Muhammadiyah Abdul Munir Mulkhan, Ketua Fatayat NU Maria Ulfa Anshar, pengasuh Ponpes Annur Surabaya, KH Imam Ghazali Said, dan tokoh NU Makassar, Abdul Kadir Ahmad yang juga melakukan penelitian tentang konsep jihad di lingkungan pelajar di Makassar dan Unjungpandang
Bagi yang mau mendownload buku ILUSI NEGARA ISLAM silahkan klik dibwah ini
BAB I STUDI GERAKAN ISLAM TRANSNASIONAL DAN KAKI TANGANNYA DI INDONESIA
BAB II INFILTRASI IDEOLOGI WAHABI – IKHWANUL MUSLIMIN DI INDONESIA
BAB III IDEOLOGI DAN AGENDA GERAKAN GARIS KERAS DI INDONESIA
BAB IV INFILTRASI AGEN AGEN GARIS KERAS TERHADAP ISLAM DI INDONESIA
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
COVER BUKU ILUSI NEGARA ISLAM
SAMPUL BUKU ILUSI NEGARA ISLAM
Jumat, 12 Juni 2009
HASIL UJIAN NASIONAL SMK MA'ARIF AJIBARANG
13 Juni 2009, Alhamdulillah, barangkali hanya kalimat itu yang sanggup terucap oleh beberapa siswa dan guru yang mendengar hasil kelulusan siswa SMK Ma’arif NU I Ajibarang.
Proses menunggu hasil Ujian Nasional tahun 2008 - 2009 terasa begitu menyiksa. Setelah beberapa kali mengalami penundaan, pada 12 Juni 2009 malam pun mengalami hal serupa. Rapat penetapan yang direncanakan berjalan setelah magrib, ternyata baru dapat dilaksanakan penetapan di Semarang. Sehingga penetapan di Purwokerto baru dapat dilaksanakan sekitar pukul 00.00 WIB. Sementara pengumuman kelulusan sesuai dengan ketentuan tetap harus dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2009. Sehingga praktis semalaman panitia bekerja keras untuk menyelesaikan administrasi kelulusan. Tetapi dengan hasil kelulusan yang sangat baik, maka rasa lelah itu terasa hilang seketika.
Bagi yang berkeinginan untuk mengetahui hasil Ujian Nasional 2009 SMK Ma'arif NU I Ajibarang silahkan untuk mendownload DI SINI
Proses menunggu hasil Ujian Nasional tahun 2008 - 2009 terasa begitu menyiksa. Setelah beberapa kali mengalami penundaan, pada 12 Juni 2009 malam pun mengalami hal serupa. Rapat penetapan yang direncanakan berjalan setelah magrib, ternyata baru dapat dilaksanakan penetapan di Semarang. Sehingga penetapan di Purwokerto baru dapat dilaksanakan sekitar pukul 00.00 WIB. Sementara pengumuman kelulusan sesuai dengan ketentuan tetap harus dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2009. Sehingga praktis semalaman panitia bekerja keras untuk menyelesaikan administrasi kelulusan. Tetapi dengan hasil kelulusan yang sangat baik, maka rasa lelah itu terasa hilang seketika.
Bagi yang berkeinginan untuk mengetahui hasil Ujian Nasional 2009 SMK Ma'arif NU I Ajibarang silahkan untuk mendownload DI SINI
Minggu, 07 Juni 2009
KEKALAHAN KE TIGA PKB BANYUMAS
Dalam berita tanggal 5 Juni 2009 di Suara Merdeka, diberitakan bahwa Wakil Bupati Banyumas telah mengajukan cuti di luar tanggungan Negara karena yang bersangkutan telah menjadi jurkam Mega – Pro.Langkah orang nomor dua di Banyumas tersebut sebenarnya bukan hal aneh, apalagi salah. Karena hak untuk memilih adalah merupakan hak setiap orang dalam pemilu presiden 2009. Tetapi jika merunut pada Pilbup Banyumas, bupati dan wakil bupati adalah merupakan pasangan yang diusung oleh PKB, sehingga langkah wakil bupati terseabut menjadikan tanda tanya besar. Karena langkah tersebut jelas bertolak belakang dengan PKB yang pada pemilu presiden 2009 berkoalisi dengan SBY.
Dari kenyataan tersebut, rupanya PKB Banyumas telah mengalami masa – masa yang tragis dalam perpolitikan di tingkat Banyumas. Umumnya sebagai pemenang, mestinya kue kekuasaan tidak akan jauh – jauh dari PKB. Tetapi pasca pilbup Banyumas, PKB harus rela menelan pil pahit. Bupati yang telah diusung dan dimenangkannya, seolah memandang sebelah mata. Jabatan – jabatan strategis di Banyumas yang semestinya diduduki oleh kader atau setidaknya oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan politik dengan PKB seakan lepas begitu saja. Yang lebih tragis lagi adalah, jabatan yang selama ini banyak diisi oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan dengan PKB justru di alihkan pada orang lain.
Setelah pilbub, pada pemilu legislative 2009, PKB juga mengalami penurunan suara yang cukup signifikan. Ini terlihat dari perolehan kursi yang sebelumnya mempunyai 8 kursi, turun menjadi 5 kursi pada pemilu 2009. Dalam tataran ini pun, Bupati Banyumas tak terlihat dukungan politik pada PKB.Sehingga sempurna sudah kepedihan PKB Banyumas dengan langkah Wakil Bupati yang akan menjadi jurkam Mega – Pro.
Pertanyaanya adalah kenapa PKB yang menjadi pemenang justru tidak memenangi perlmbaan ? Apakah PKB menempatkan polotik travel ? Sehingga tatkala sampai tujuan travel akan ditinggalkan ? Jika jawabannya ya, maka siapa yang mendapatkan keuntungan ? Jika tidak, kemana sesungguhnya arah politik PKB Banyumas ? Barangkali mereka yang terlibat langsung yang hanya bisa menjawab.
Dari kenyataan tersebut, rupanya PKB Banyumas telah mengalami masa – masa yang tragis dalam perpolitikan di tingkat Banyumas. Umumnya sebagai pemenang, mestinya kue kekuasaan tidak akan jauh – jauh dari PKB. Tetapi pasca pilbup Banyumas, PKB harus rela menelan pil pahit. Bupati yang telah diusung dan dimenangkannya, seolah memandang sebelah mata. Jabatan – jabatan strategis di Banyumas yang semestinya diduduki oleh kader atau setidaknya oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan politik dengan PKB seakan lepas begitu saja. Yang lebih tragis lagi adalah, jabatan yang selama ini banyak diisi oleh orang – orang yang mempunyai kedekatan dengan PKB justru di alihkan pada orang lain.
Setelah pilbub, pada pemilu legislative 2009, PKB juga mengalami penurunan suara yang cukup signifikan. Ini terlihat dari perolehan kursi yang sebelumnya mempunyai 8 kursi, turun menjadi 5 kursi pada pemilu 2009. Dalam tataran ini pun, Bupati Banyumas tak terlihat dukungan politik pada PKB.Sehingga sempurna sudah kepedihan PKB Banyumas dengan langkah Wakil Bupati yang akan menjadi jurkam Mega – Pro.
Pertanyaanya adalah kenapa PKB yang menjadi pemenang justru tidak memenangi perlmbaan ? Apakah PKB menempatkan polotik travel ? Sehingga tatkala sampai tujuan travel akan ditinggalkan ? Jika jawabannya ya, maka siapa yang mendapatkan keuntungan ? Jika tidak, kemana sesungguhnya arah politik PKB Banyumas ? Barangkali mereka yang terlibat langsung yang hanya bisa menjawab.
Rabu, 27 Mei 2009
PENERIMAAN PESERTA DIDIK
Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPD ) SMK Ma'arif NU I Ajibarang telah siap untuk menerima kembali calon peserta didik untuk tahun pelajaran 2009 - 2010. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka mensukseskan kegiatan tersebut.
Diawali dengan lomba mapel ujian nasional tingkat SMP yang diikuti oleh siswa se Kawedanan Ajibarang dengan total lebih dari 1.500 siswa. Pada pelaksanaan kali ini dilakukan dengan dua gelombang. Pada gelombang dilaksanakan khusus sekolah negeri dan gelombang kedua diikuti oleh siswa swasta.
Penerimaan Peserta Didik Baru SMK Ma'arif NU I Ajibarang dilaksanakan mulai bulan Jubi 2009. Sejak dibuka pada hari senin, 1 Juni 2009 tidak kurang telah terdaftar sekitar 75 siswa yang mendaftar di sekolah ini.
Diawali dengan lomba mapel ujian nasional tingkat SMP yang diikuti oleh siswa se Kawedanan Ajibarang dengan total lebih dari 1.500 siswa. Pada pelaksanaan kali ini dilakukan dengan dua gelombang. Pada gelombang dilaksanakan khusus sekolah negeri dan gelombang kedua diikuti oleh siswa swasta.
Penerimaan Peserta Didik Baru SMK Ma'arif NU I Ajibarang dilaksanakan mulai bulan Jubi 2009. Sejak dibuka pada hari senin, 1 Juni 2009 tidak kurang telah terdaftar sekitar 75 siswa yang mendaftar di sekolah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)